LAYANAN KHUSUS

POLEMIK PELET vs ASIHAN dan BIRAHI

Sudah menjadi pokok perbincangan dimana saja berada dan saya yakin dari pembaca sendiri sudah banyak melihat isi atau iklan tentang yang namanya: Asihan dan Pelet. Tak jarang banyak orang yang membeda-bedakan baik dari karakter dan fungsi, serta masa berlaku dari masing masingnya. Disini saya akan coba menjabarkan-nya dengan harapan dapat menambah wawasan, bukan sebagai ajang debat dan ingin menang sendiri atau merasa benar.

Biasanya orang mengelompokan sebagai berikut:
1. Mahabbah, Asihan, Pekasih, Perkasih, Pemanis, Peseri, dll yang mirip.
2. Pelet, Penunduk, Pemikat, Gendham, dll kata-kata yang mirip.

Dari kedua kategori di atas dapat disimpulkan juga Aliran-nya, ada yang Putih, Abu-abu, Hitam. Tapi tidak serta merta kalau hitam itu jelek, juga sebaliknya kalau putih itu bagus. Semua tergantung dari niat dan tujuanya. Bagaikan Pedang bermata dua, Bisa mencelakai orang lain bahkan bisa mencelakai diri sendiri. Pembagian kategori di atas adalah pembagian dari hasil laku seseorang yang sudah mengalami masing masingnya, dia membaginya kedalam kategori yang berbeda karna dilihat dari Power dan Energinya. Ada yang Halus, Ada yang tak terdeteksi, Ada yang Kasar.

Misalkan, anda minta uang kepada istri anda:
1. Mamah sayang, minta uang donk buat beli bensin untuk berangkat kerja.
2. Mamah, mana duitnya untuk beli bensin?
3. Mah, duit buat beli bensin!

Dari ketiga kalimat itu, masing-masingnya memiliki Energi berbeda-beda dan tekanan moral kepada "istri" yang berbeda pula. Itu adalah contoh kasarnya. Ada energi yang membaur terselaras dengan sekitar, ada energi yang berusaha mendominasi, ada energi yang meng-intimidasi. Tapi tujuanya adalah sama, yaitu "Minta duit bensin". Perbedaan itu juga terjadi dari "intonasi/ nada bicara". Sama sama "Minta uang", yang satu bicara dengan nada halus, yang satu bicara dengan nada tegang, yang satu lagi dengan membentak. Dari situ juga ada perbedaan energi dan efek yang diterima lawan bicara juga berbeda beda. Intinya adalah, kapan kita menempatkan atau memakai nada halus, menekan, dan teriak. Itu yang terpenting.

Kembali ke pembahasan masalah Pelet dan Asihan.
Pelet, cenderung menyerang alam bawah sadar target untuk menyukai kita, tak jarang target akan bermimpi dengan kita dan dia akan memimpikan hal yang intim. Target dipaksa untuk memikirkan kita dalam keadaan apapun dan dimanapun, karna didalam alam bawah sadarnya tertanam energi kita yang kita masukan kedalam diri target. Yang pada akhirnya target akan jatuh kepelukan kita karna intimidasi energi yang kita kirim kepada dia.
Asihan, cenderung membaurkan Aura, dalam arti Aura kita akan dirombak sedemikian hingga, menjadi bagus dan menarik lawan jenis. Dalam hal ini maksudnya adalah, Aura Asihan akan membaca Aura target, sehingga Aura Asihan yang kita miliki akan tau apa yang target mau, apa yang target pikirkan, apa yang target dambakan dari lawan jenis. Nah dari sini Aura Asihan kita akan mengisi kekosongan yang diharapkan dalam pikiran target, sehingga target akan merasa nyaman dengan kita, dan akhirnya jatuh kepelukan kita dengan cara yang santai (Mendominasi keinginan target kepada kita).

Tapi, Baik Pelet ataupun Asihan, harus sama sama kerja keras dan usaha lahir juga. Maksudnya bukan berarti kita punya Pelet/ Asihan lalu lawan jenis akan mengejar-ngejar kita sampe ngajak kawin! Tetap harus ada tarik-ulurnya juga. Usaha kita harus jalan juga. Memang ada beberapa Jenis Pelet yang bisa membuat target langsung ngajak kawin. Minyak nya juga ada, saya sendiri ada Minyak seperti itu, dan itu buatan saya sendiri, asli hasil olah rasa rekayasa pribadi, saya beri nama Minyak Gendham Asmarandha, dari pengalaman yang pernah memakai sih, banyak lawan jenis yang datang kerumah bahkan ngajak orang tuanya untuk minta dikawini! hehehe

Hal ini juga berlaku untuk Pelet atau Asihan atau sarana seperti Minyak yang ada Unsur Birahinya. Bukan serta-merta ketika kena tuahnya target langsung ngangkang dihadapan kita mintak di "tus". Bukan begitu! Melainkan, kita juga harus memancing pembicaraan menuju ke arah intim. Dari situ bisa dilihat, kalau target sering merubah posisi duduk, sering menghela nafas panjang, yaa intinya kalau sudah kelihatan gelisah, itu tandanya dia sudah sange'! Tinggal di arahkan aja, itupun tidak serta merta langsung mau di ajak "jos"! Kita harus gantle sebagai lelaki. Terutama bagi target yang baru kenal, gak serta merta langsung "eyok-eyok". Kembali lagi, tergantung bagaimana cara anda merangkai kata. Tetapi kalau anda beruntung, bisa saja baru kenal langsung ngajak cari tempat dan mintak di "tus"! Ini tergantung dari seberapa kuat ikatan anda dengan Energi Birahi tersebut, baik yang terkandung dalam Mantra/ Ajian, Minyak atau sejenis media yang ada unsur Birahinya.

Yang perlu di ingat, Sarana tetaplah menjadi sarana, selanjutnya tinggal diri anda yang mengambil andil dalam melancarkan usaha anda yang sedang jalani. Seperti halnya mobil, tanpa mobil anda membutuhkan waktu 1 jam untuk sampai ketempat kerja. Dengan adanya kendaraan bukan berarti anda bisa santai leha-leha se-enak batok kepala sendiri seolah perusahaan milik anda, atau bahkan anda masuk ke mobil lalu tidur trus mobil bisa jalan sendiri sampai kantor, bukan begitu. Saya rasa anda paham dengan apa yang saya maksud.

Salam Persaudaraan, KI BAGUS UTOMO...