POLEMIK TENTANG PENUNDUK
Sudah menjadi pembicaraan kalangan banyak mengenai hal ini. Dan banyak sekali orang mencari cara agar bisa yang MENUNDUKAN orang, entah itu pasangan sendiri, bos/ atasan, teman, suami/ istri, dan sebagainya. Banyak orang salah kaprah jika sudah mencari yang namanya PENUNDUK, baik berupa Media Mistik/ Sarana Supranatural atau Ajian dan sebagainya. Maksud dan tujuan PENUNDUK disini juga banyak disalah artikan, yang mana tujuanya adalah agar target benar benar tunduk takluk bagai BUDAK.
Perlu anda ketahui, Sarana Penunduk adalah ibarat membantu anda supaya target cenderung nurut dan tidak membangkang. Bukan berarti anda se-enaknya menjadikan target layaknya BUDAK. Walau bagaimanapun Penunduk dengan niat nyeleneh yang ingin menjadikan BUDAK, sangatlah tidak etis.
Begini lah misalnya orang yang belum menggunakan sarana Pendunduk:
- Yank, tolong kirim uang donk, lagi kepepet nih belum gajihan.
- Nanti yah, aku lagi sibuk
Perhatikan jawaban di atas, itu menunjukan kalau pasangan cenderung menghindar dari apa yang kita inginkan dan nanti jika kita bertanya atau meminta lagi, biasanya jawabanya aneh aneh dan malah justru tidak menjawab.
Nah ketika sudah menggunakan sarana Penunduk jadi seperti ini:
- Yank tolong kirimin uang donk, lagi kepepet nih gajihanya belum turun.
- Ooh oke yank, berapa? Kapan butuhnya?
- Sekarang yank, yah Rp.500.0000 aja, nanti aku ganti yah
- Oke deh, halah yank kaya sama sapa aja sih make ganti ganti segala, udah gausah dipikirin
Cuusss transferan masuk malah bisa lebih dari permintaan.
Itulah contoh dari sarana Penunduk yang digunakan. Penunduk juga cenderung sebagai sarana Pengeretan yang tanpa syarat. Perkataan atau tutur kata kita jika pada saat meminta (asking), juga tidak boleh semena mena atau seenaknya kita sendiri. Terkadang kita sering lupa kalau awalnya kita mencari sarana penunduk adalah untuk menundukan pasangan yang angkuh, sombong, semena-mena dan se-enaknya sendiri, lho kok ketika kita bisa menundukan pasangan malah kita yang semena-mena sama dia? Kalau kaya gitu kan gak etis jadinya. Dan jangan sekali kali berfikir kalau Penunduk itu adalah sarana agar orang lain bisa kita jadikan BUDAK. Itu adalah salah kaprah.
Jika kata-kata kita selalu kasar, maka lama-lama pasangan atau orang tersebut akan merasa dongkol juga, istilahnya dalam hati kecilnya pasti berontak, merasa dijadikan BUDAK dan selalu di remehkan. Meskipun Penunduk tingkat tinggi sekalipun jika kita semena-mena seperti itu ya jelas tuahnya akan luntur seiring berjalanya waktu. Malah alih-alih menundukan orang seperti budak, nantinya kerabat dekat target bakalan curiga dan membawanya berobat kedukun, malah anda yang bakalan kena batunya.
Seyogya-nya, apapun sarana yang kita gunakan itu adalah penjembatan agar kita dapat lebih mudah melakukan sesuatu baik urusan formal maupun non-formal, urusan pribadi maupun urusan dengan pasangan, dan sebagainya. Jika kita membeli mobil dengan tujuan agar berjalan ke kantor bisa lebih mudah, tidak kena panas dan tidak kena hujan, maka kita juga harus merawat kendaraan kita agar selalu bagus. Dan kita juga gak bisa seenaknya atau sesukanya datang kapan pun ke kantor kan?
Misalkan sebelum anda punya mobil anda biasa berangkat ke kantor 2 jam sebelum jam masuk kerja. Nah ketika anda sudah punya mobil anda berangkat paling tidak ya 1 jam sebelum jam masuk kerja. Jangan malah ketika sudah waktunya masuk kerja anda malah baru berangkat ke kantor meskipun anda punya mobil. Bahkan malah datang terlambat, itu namanya tidak masuk akal dan SALAH KAPRAH.
Ingat tujuan awal kita, yaitu mempermudah. Jangan malah sudah jadi mudah lalu di anggap semuanya mudah, itu malah akan jadi hal yang tadinya sulit akan lebih runyam lagi. Semoga penjabaran dari saya ini bisa menjadi bahan agar kita bisa menjaga apa yang kita miliki, agar makin lebih bagus lagi. Niatnya bagus maka cara merawatnya juga harus bagus dan hasilnya pasti akan lebih bagus dari yang kita bayangkan sebelumnya.
Salam Persaudaraan, KI BAGUS UTOMO...
Perlu anda ketahui, Sarana Penunduk adalah ibarat membantu anda supaya target cenderung nurut dan tidak membangkang. Bukan berarti anda se-enaknya menjadikan target layaknya BUDAK. Walau bagaimanapun Penunduk dengan niat nyeleneh yang ingin menjadikan BUDAK, sangatlah tidak etis.
Begini lah misalnya orang yang belum menggunakan sarana Pendunduk:
- Yank, tolong kirim uang donk, lagi kepepet nih belum gajihan.
- Nanti yah, aku lagi sibuk
Perhatikan jawaban di atas, itu menunjukan kalau pasangan cenderung menghindar dari apa yang kita inginkan dan nanti jika kita bertanya atau meminta lagi, biasanya jawabanya aneh aneh dan malah justru tidak menjawab.
Nah ketika sudah menggunakan sarana Penunduk jadi seperti ini:
- Yank tolong kirimin uang donk, lagi kepepet nih gajihanya belum turun.
- Ooh oke yank, berapa? Kapan butuhnya?
- Sekarang yank, yah Rp.500.0000 aja, nanti aku ganti yah
- Oke deh, halah yank kaya sama sapa aja sih make ganti ganti segala, udah gausah dipikirin
Cuusss transferan masuk malah bisa lebih dari permintaan.
Itulah contoh dari sarana Penunduk yang digunakan. Penunduk juga cenderung sebagai sarana Pengeretan yang tanpa syarat. Perkataan atau tutur kata kita jika pada saat meminta (asking), juga tidak boleh semena mena atau seenaknya kita sendiri. Terkadang kita sering lupa kalau awalnya kita mencari sarana penunduk adalah untuk menundukan pasangan yang angkuh, sombong, semena-mena dan se-enaknya sendiri, lho kok ketika kita bisa menundukan pasangan malah kita yang semena-mena sama dia? Kalau kaya gitu kan gak etis jadinya. Dan jangan sekali kali berfikir kalau Penunduk itu adalah sarana agar orang lain bisa kita jadikan BUDAK. Itu adalah salah kaprah.
Jika kata-kata kita selalu kasar, maka lama-lama pasangan atau orang tersebut akan merasa dongkol juga, istilahnya dalam hati kecilnya pasti berontak, merasa dijadikan BUDAK dan selalu di remehkan. Meskipun Penunduk tingkat tinggi sekalipun jika kita semena-mena seperti itu ya jelas tuahnya akan luntur seiring berjalanya waktu. Malah alih-alih menundukan orang seperti budak, nantinya kerabat dekat target bakalan curiga dan membawanya berobat kedukun, malah anda yang bakalan kena batunya.
Seyogya-nya, apapun sarana yang kita gunakan itu adalah penjembatan agar kita dapat lebih mudah melakukan sesuatu baik urusan formal maupun non-formal, urusan pribadi maupun urusan dengan pasangan, dan sebagainya. Jika kita membeli mobil dengan tujuan agar berjalan ke kantor bisa lebih mudah, tidak kena panas dan tidak kena hujan, maka kita juga harus merawat kendaraan kita agar selalu bagus. Dan kita juga gak bisa seenaknya atau sesukanya datang kapan pun ke kantor kan?
Misalkan sebelum anda punya mobil anda biasa berangkat ke kantor 2 jam sebelum jam masuk kerja. Nah ketika anda sudah punya mobil anda berangkat paling tidak ya 1 jam sebelum jam masuk kerja. Jangan malah ketika sudah waktunya masuk kerja anda malah baru berangkat ke kantor meskipun anda punya mobil. Bahkan malah datang terlambat, itu namanya tidak masuk akal dan SALAH KAPRAH.
Ingat tujuan awal kita, yaitu mempermudah. Jangan malah sudah jadi mudah lalu di anggap semuanya mudah, itu malah akan jadi hal yang tadinya sulit akan lebih runyam lagi. Semoga penjabaran dari saya ini bisa menjadi bahan agar kita bisa menjaga apa yang kita miliki, agar makin lebih bagus lagi. Niatnya bagus maka cara merawatnya juga harus bagus dan hasilnya pasti akan lebih bagus dari yang kita bayangkan sebelumnya.
Salam Persaudaraan, KI BAGUS UTOMO...